Ku ambil selembar
kertasnya
Kan Ku tulis melalui penanya
Ku rangkai setiap kata dalam goresan tintanya
Luapan penat berat mengerat
Tersandar sebuah harapan pukat
Disetiap keras nadiku berdenyut
Kucoba tuk tegarkan kaliptra menyekat
Saat kakiku ini masih bisa tegak menganga sakit
Kucoba tuk mengangkat,melangkah dan tertitah pekit
Saat Kucoba tuk mengumpat
Dan saat Kutahu hidup akan berakhir cepat
Saat Kutergeletak,Kucoba tuk angkat
Saat Kutahu badan ini tak bertopang kuat
Kucoba rekatkan aliran nadi yang kian menyusut
Saat Kutahu nadi ini tak lagi terakit
Kucoba berbicara terbirit
Saat Kutahu mulut ini bergetar,bergeming menggigit
Kucoba membuka mata tuk lihat
Saat Kutahu tak terkabul oleh takdirot
Saat Kutahu sukma ini menghilang lebur tersendat
Jiwa dan
seluruh nafas ini mendarat
Seakan
tak bernyawa dan larut
…namun...Kini
hanyalah selembar surat
Yang Kutulis dalam sebuah penantian yang berujung penat
Sebelum Ku ikrarkan dalam bahasa yang tak sempat
Untuk terlanjut
By.Fersi
0 komentar:
Posting Komentar